Gambar: 3-ulama-indonesia-pernah-jadi-imam-dan-khatib-masjidil-haram

Tahukah kamu beberapa ulama Indonesia pernah menjadi imam dan khatib di Masjidil Haram. Siapa sajakah mereka ? Temukan jawabannya di sini...

1. Syaikh Junaid Al Batawi 

Syaikh Junaid Al Batawi, dari ujung namanya saja kita sudah bisa mengetahui dari mana ulama ini berasal. Ia adalah salah satu dari ribuan alim ulama Betawi. Ia lahir di Pekojan, Jakarta. Kawasan Pekojan merupakan pusat intelektual Islam di Betawi pada pertengahan abad ke-19.

Kiprah Syaikh Junaid justru terungkap dari catatan perjalanan Snouck Hurgronje, seorang orientalis terkemuka asal Belanda yang saat menyusup ke kota Mekkah perjalanannya ditulis dan dibukukan dengan judul "Mecca in the latter part of 19th Century".

Syaikh Junaid Al Batawi telah bermukim di Mekkah selama kurang lebih 6 tahun, diketahui tahun 1834 M Ia sudah menetap di Mekkah namun tidak diketahui pasti sejak kapan ia hijrah. Ia mempunyai banyak murid yang kemudian menjadi ulama terkemuka di tanah air bahkan di dunia Islam. 

Karena luasnya pengetahuan keagamaan Syaikh Junaid, masyarakat islam di Mekkah menggelarinya sebagai Syaikhul Masyaikh, guru dari segala guru para ulama mazhab Syafi'i. Syaikh Junaid juga mengajar di serambi Masjidil Haram serta menjadi imam Masjid Al Haram. 

Meskipun tidak dikenal tanggal pasti wafatnya, Syaikh Junaid telah mendidik murid-muridnya asal Betawi menjadi ulama-ulama besar. 

2. Syaikh Muhammad Nawawi Al Jawi Al-Bantani

Syaikh Muhammad Nawawi Al-Jawi Al-Bantani atau Syaikh Nawawi Al-Bantani lahir di Tanara, Serang, Banten pada tahun 1230 H/1813 M. Ia adalah salah satu ulama Indonesia y ag penah menjadi Imam Masjidil Haram. 

Ia adalah seorang ulama dan intelektual yang sangat produktif menulis kitab, jumlah karyanya tidak kurang dari 115 kitab yang meliputi bidang ilmu fiqih, tauhid, tasawuf, tafsir dan hdits. Ia juga menjadi khatib dan guru besar di Masjidil Haram. 

Ia tinggal di Mekkah sejak 1825 M, dan pulang ke tanah air tiga tahun kemudian. Sampai tanah air, Ia menyaksikan praktik praktik ketidakadilan, kesewenang-wenangan dan penindasan yang dilakukan pemerintah Hindia Belanda dan gerak geriknya dibatasi. Hingga akhirnya Ia kembali lahi ke Mekkah pada tahun 1830 M, di sana Ia memperdalam ilmu agama kepada guru-gurunya.  Dan, Ia wafat pada tahun 1897 M, di Mekkah.

3. Syaikh Ahmad Khatib Al Minangkabawi

Syaikh Ahmad Khatib Al Minangkabawi adalah ulama Indonesia asal Minangkabau. Ia lahir di Koto Tuo, Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat pada tanggal 6 Dzulhijjah 1276 H. Pada tahun 1287  H, Ia diajak oleh sang ayah, Abdul Lathif ke tanah suci Mekkah untuk menunaikan ibadah haji. Setelah selesai, ayahnya pulang ke tanah air, sedangkan Ahmad tetap tinggal di Mekkah untuk menyelesaikan hapalan Qurannya dan menuntut ilmu dari para ulama Mekkah yang mengajar di Masjidil Haram. 

Kealiman Syaikul Ahmad Khatib Rahimahullah dibuktikan dengan diangkatnya Ia menjadi imam dan khatib sekaligus staf pengajar di Masjidil Haram. Selain itu Ia juga menjadi Mufti Mazhab Syafi'i serta pengarang banyak kita. Ia wafat sekitar tahun 1961 M, di Mekkah.