Gambar: diampuni-dosa-adalah-salah-satu-keutamaan-puasa-sunah-senin-dan-kamis

Sahabat Ihram apakah sering berpuasa di hari Senin dan Kamis? Selain ibadah sunah yang sering dilakukan oleh Rasulullah, puasa Senin dan Kamis ini juga memiliki keutamaan. Apa saja keutamaan puasa Senin dan Kamis ini? Simak selengkapnya.

Mengapa kita disunahkan puasa Senin dan Kamis? Karena pada kedua hari itu diangkat laporan amal ibadah seorang hamba kepada Allah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, hamba dan utusan Allah yang paling sempurna tak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu agar semakin terlihat sempurna di sisi Allah.

Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya, “Amal-amal disodorkan pada hari Senin dan Kamis, maka aku senang sekali ketika amalku disodorkan dan aku dalam keadaan puasa.” (Hadits Riwayat At-Tirmidzi)

Bayangkan jika kita sahabat menjadi karwayan di sebuah perusahaan. Pada suatu hari diadakan penilaian kinerja semua karyawan di perusahaan tersebut. Ketika penilaian dilakukan, Sahabat Ihram sedang bekerja dengan performa terbaik. Datang tepat waktu, penampilan rapi, cepat dan tepat  dalam menyelesaikan pekerjaan. Bisa dipastikan, kamu akan mendapatkan penghargaan dan penilaian terbaik dari pimpinan perusahaan.

Begitu pun seorang hamba dengan Rabbnya. Allah menyaksikan amalan ibadah dan kebaikan untuk-Nya. Apalagi ketika hari penilaian itu kita totalitas berikan yang terbaik untuk Rabb kita. Tentu kita sebagai seorang hamba merasa sangat bahagia karena mengetahui bahwa Allah meridhoinya. Itulah mengapa Rasulullah sangat senang ketika amalannya diperlihatkan dan ia sedang berpuasa.

Salah satu keutamaan yang akan didapat dari puasa Senin dan Kamis adalah diampuni dosa-dosanya. Sebagaimana dalam hadits dari Abu Hurairah ra, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya pada hari Senin dan Kamis Allah mengampuni (dosa) setiap muslim kecuali dua orang yang sedang bertengkar. (Allah) berfirman, “Biarkan mereka (jangan diampuni dosanya) sampai mereka berdamai.” (Hadits Riwayat Ibnu Majah dan Muslim)