Gambar: mengapa-doa-orang-berpuasa-tidak-tertolak

Bulan Ramadhan adalah bulan mustajabnya doa. Orang yang berpuasa tidak hanya mendapatkan pahala, ternyata dengan berpuasa Allah mengabulkan doa orang-orang yang berpuasa dan berdoa kepada-Nya.

Bulan Ramadhan adalah kesempatan emas bagi kita untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas doa. Doa yang dibenarkan secara agama, seperti memohon ampun untuk diri sendiri dan kedua orang tua, memohon diterimanya semua ibadah dan amal shalih, memohon kebaikan dunia dan akhirat, dan memohon kebaikan untuk saudara-saudara seiman.

Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam,

ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ: الْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَالصَّائِمُ حتى يُفْطِرَ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا اللَّهُ دُونَ الْغَمَامِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَتُفْتَحُ لَهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ، وَيَقُولُ: “بعزتي لأنصرنك ولو بعد حين“.

“Ada tiga macam orang yang doanya tidak ditolak, yaitu imam yang adil, orang puasa hingga berbuka, dan doa orang yang teraniaya diangkat oleh Allah sampai di bawah awan di hari kiamat nanti, dan dibukakan baginya semua pintu langit, dan Allah berfirman, “Demi kemuliaan-Ku, Aku benar-benar akan menolongmu, sekalipun sesudahnya.” (HR. Ahmad, Turmudzi, Nasai dan Ibnu Majah)

Dan, Allah malu bila menolak permohonan seorang hamba dengan kedua tangan hampa. Sebagaimana hadits berikut ini, 

إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى لَيَسْتَحْيِي أَنْ يَبْسُطَ الْعَبْدُ إِلَيْهِ يَدَيْهِ يَسْأَلُهُ فِيهِمَا خَيْرًا فَيَرُدُّهُمَا خَائِبَتَيْنِ.

"Sesungguhnya Allah Swt benar-benar malu bila ada seorang hamba mengangkat kedua tangannya memohon suatu kebaikan kepada-Nya, lalu Allah menolak permohonannya dengan kedua tangan yang hampa." (HR. Ahmad)

Dan, jangan khawatir bahwa doa-doa yang kita panjatkan sesungguhnya Allah akan jawab dan kabulkan, hanya perlu kesabaran dan terus berbaik sangka Pada-Nya. 

Sebagaimana hadits berikut ini,

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلَا قَطِيعَةُ رَحِمٍ، إِلَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلَاثِ خِصَالٍ: إِمَّا أَنْ يعجِّل لَهُ دَعْوَتَهُ، وَإِمَّا أَنْ يَدّخرها لَهُ فِي الْآخِرَةِ، وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا” قَالُوا: إِذًا نُكْثِرُ. قَالَ: “اللَّهُ أَكْثَرُ“

“Tiada seorang muslim pun yang memanjatkan suatu do’a kepada Allah yang di dalamnya tidak mengandung permintaan yang berdosa dan tidak pula memutuskan silaturahmi, melainkan Allah memberinya salah satu dari tiga perkara berikut, yaitu: permohonannya itu segera dikabulkan, permohonannya itu disimpan oleh Allah untuknya dan kelak (akan diberikan kepadanya) di akhirat, dan adakalanya (diberikan dalam bentuk) dipalingkannya dirinya dari suatu keburukan yang senilai dengan permohonannya itu. Mereka (para sahabat) berkata, “Kalau begitu, kami akan memperbanyak doa.” Nabi Saw. menjawab, “Allah Maha Banyak (Mengabulkan Doa).”  (HR. Ahmad)

Jangan sis-siakan kesempatan emas ini ya Sahabat Ihram. Bulan yang tidak tertolaknya doa-doa hamba-hamba-Nya. InsyaAllah... Maka berdoalah...

Semoga bermanfaat