Sahabat Ihram, masihkah tidak tergiur dengan pahala dan keutamaan haji, umrah dan jihad?
“Barangsiapa yang berangkat menunaikan ibadah haji dan mati (di tengah jalan), maka ia akan mendapat pahala haji terus sampai hari kiamat. Barangsiapa berangkat umrah dan mati (di tengah jalan) maka ia akan mendapat pahala umrah sampai hari kiamat. Barangsiapa berangkat berperang di jalan Allah san mati, maka dia akan mendapat pahala jihad terus sampai hari kiamat.” (HR. Abu Ya’la)
Sahabat Ihram, beribadahlah dengan niat hanya mengharap keridhoan-Nya. Jadikan ibadah haji yang kita laksanakan seperti ibadah terakhir kita. Agar kita bisa rasakan indahnya nikmat Allah yang disiapkan bagi setiap haji mabrur. Nikmat terindah berupa surga.
“Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla tidak menerima suatu amal kecuali yang murni hanya untuk Diri-Nya dan mengharap Wajah-Nya.” (HR. An-Nasa’I, Abu Daud, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Barangsiapa berhaji dan tidak berkata kotor dan berbuat keji, maka ia pulang dalam keadaan seolah baru dilahirkan ibunya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Maka, jagalah ibadahmu agar tak terkotori oleh perbuatan-perbuatan yang bisa membumi hanguskan amal-amalmu. Teruslah berniat hanya untuk mengharap Keridhoan-Nya bukan yang lain.
Sahabat Ihram, jihad terbaik untuk wanita adalah haji dan umroh. mari persiapkan diri untuk melaksanakan ibadah ke tanah suci yang setara dengan jihad. Jihad yang baik adalah haji mabrur.
Aisyah ra, pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, Ya Rasulullah, kami perhatikan jihad adalah sebaik-baik amal, mengapa kami (para wanita) tidak (dianjurkan) berjihad?”
Sahabat Ihram, berusahalah agar bisa menunaikan umrah dan haji. Setidaknya sekali seumur hidup kita. karena, jihadnya orang tua, orang lemah dan wanita adalah haji dan umrah. Mari persiapkan diri kita untuk bisa melaksanakan ibadah yang setara dengan jihad ini.
Berdoa dan ikhtiar terbaik, semoga Allah izinkan kita mengunjungi tanah suci. Aamiin…
Sahabat Ihram, bershalawatlah ketika mendengar nama Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam dipanggil. Karena, shalawat pada Nabi bisa memberikan kita syafa’et di Yaumil akhir. Mari perbanyak shalawat.
Sahabat Ihram, Jadikanlah ucapanmu dalam rangka berdzikir dan diammu dalam rangka berpikir serta renunganmu dalam rangka mengambil pelajaran. (Abu Darda)
Maka gunakan dalams setiap langkah kehidupanmu sebagai tabungan bagi amal-amalmu.
Jangan pernah bosan untuk berbuat baik. Karena Allah, malaikat-malaikat, semut dalam lubangnya bahkan ikan di lautan akan berdoa untuk orang yang mengajarkan kebaikan pada manusia.
Sudahkah hari ini berbuat baik?
Libatkan Allah dalam setiap keputusan hidup yang kita ambil. Karena, hanya Allah lah yang tahu tentang masa depan kita. Kita hanya perlu ikhtiar, berdoa, berjuang untuk mendapatkan takdir terbaik-Nya.
Sudahkah kita melibatkan Allah dalam setiap keputusan yang kita ambil dalam hidup ini?
Karena persaudaraan itu akan bermakna karena sikap saling menjaga di antara kita. Jadilah saudara yang selalu mengingatkan dalam kebaikan, kesabaran dan menjauhi dari kemaksiatan dan kemungkaran. Jangan ceritakan aib saudaramu, saling menjagalah di antara kamu dengan saudaramu.
“Tidak ada kebaikan sedikitpun dalam persaudaraan, tanpa adanya sikap saling menjaga.” (Ali Bin Abi Thalib)
